nav

       HOME    BINUS EVENT   HOW TO   KBP   THOUGHTS

About



Monday, March 16, 2015

Run For Leprosy 2015


Run for Leprosy adalah acara pertama kali di Indonesia yang di dedikasikan secara khusus untuk rekan-rekan yang mengalami atau yang pernah mengalami kusta. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap penyakit kusta. Awareness disini berupa pemberian dukungan baik moril maupun materil dan penghapusan stigma negatif serta diskriminasi yang sering dialami oleh rekan-rekan yang pernah atau sedang mengalami kusta. Hasil dari donasi acara ini 100% akan di berikan dan di gunakan untuk program pembinaan komunitas kusta dengan cakupan skala yang lebih besar lagi. Promotor acara ini adalah Bina Nusantara (Binus) University, Alam Sutera dan Teach for Indonesia (TFI). Kegiatan berlangsung 15 Maret 2015 dengan start line dan finish line di Kampus Binus University @ Alam Sutera. Jarak lari yang ditempuh oleh peserta Run for Leprosy terbagi menjadi dua, yaitu: 5k dan 10k dan berlangsung dari pukul 06.00 – 08.00.


Foto-foto keseruan #RunForLeprosy di Instagram:



Kesan dan Pesan sebagai Pelari:

Acara Run for Leprosy ini adalah kedua kalinya saya ikut kegiatan lari sejauh 5 km. Sebelumnya saya pernah mengikuti saat saya masih SMA, dan mengambil lokasi di Monas-Bundaran HI saat car free day Jakarta. Perbedaannya sangat terasa, untuk Run For Leprosy yang berlokasi di Alam Sutera, lebih nyaman dibanding lokasi saya dulu, udaranya lebih segar dan ruas jalannya lebih luas. Saya rasa Alam Sutera adalah tempat yang tepat untuk mengadakan event-event sejenis ini, karena memang Alam Sutera didesain untuk pengguna sepeda dan pejalan kaki. Saya mendaftar acara ini bersama teman-teman saya yang mencapai 13 orang, dan kami berlari bersama sama meski sempat terpisah di rute lari dikarenakan banyaknya peserta lari yang ikut. Saya menyelesaikan lari saya dalam waktu 1 jam 10 menit.

 


Saya sangat terkesan dengan charity event ini, meski harus mengeluarkan sejumlah uang, namun itu saya anggap sebagai donasi bagi kelanjutan komunitas penanggulangan kusta. Untuk jalannya kegiatan, saya sangat terkesan dengan para volunteer seusia saya yang sangat gigih dalam bertugas dan menyemangati kami para pelari. Lalu untuk pelayanan di water station, para volunteer sangat sigap sehingga kami tidak tertahan di water station. Saya juga kagum dengan rundown acara yang jelas, tidak seperti beberapa acara sejenis yang pernah saya ikuti, Run For Leprosy tidak ngaret dan selesai tepat waktu seperti di guide book yang saya dapat dari racepack.

Pesan saya untuk acara sejenis selanjutnya, mohon untuk ketersediaan baju lebih dipastikan lagi, karena saya dan teman-teman saya sudah mendaftar early bird, namun beberapa teman saya yang memesan baju ukuran XL malah tidak mendapatkannya, saya melihat mereka merasa tidak nyaman dengan baju ukuran L yang terpaksa mereka pakai. Hal ini cukup aneh karena saya pikir, kami sebagai pendaftar early bird yang sudah dicatat sejak lama sebelum event dimulai, harusnya sudah dipesankan baju sesuai yang kami pesan. Lain halnya apabila kami baru mendaftar di hari-hari terakhir sebelum pendaftaran ditutup.

Lalu, selama acara lari berlangsung, kami sebagai pelari tidak bisa sepenuhnya menggunakan badan jalan, karena kendaraan masih dapat melintas, dan para volunteer memperingatkan kami selalu untuk berada di pinggir jalan, jangan ke badan jalan. Untuk acara sejenis ini yang sebelumnya saya ikuti, seluruh badan jalan ditutup, hanya untuk pelari dan tidak boleh kendaraan masuk. Jadi saya cukup kecewa melihat kendaraan masih diperbolehkan melintas, bukankah sudah ada poster bertuliskan jalanan akan ditutup pukul 05.00-09.00 di beberapa titik masuk Alam Sutera? tetapi mengapa hal tersebut tidak diindahkan?







Pengetahuan tentang kusta:

Penyakit kusta atau lepra (leprosy) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, ditemukan oleh G.A. Hansen. Penyakit ini menyebabkan hilangnya fungsi saraf di anggota tubuh, membuat anggota tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, terkelupas, membusuk, bahkan dalam kasus yang parah dapat lepas dari tubuh. Penyakit ini berlangsung dalam jangka panjang. Diduga penyebarannya karena kontak dengan orang yang menderita kusta juga, sistem imun yang buruk, dan gizi serta lingkungan hidup yang buruk.


Komitmen baik terhadap kusta: 

1. Mengurangi makanan fast food, dan meningkatkan konsumsi makanan sehat agar sistem imun tubuh kuat.
2. Tidak mengucilkan penderita kusta, melainkan mendukungnya dan menyemangatinya.
3. Turut mensosialisasikan kepada keluarga, kerabat dan teman mengenai penyakit kusta.


Saran mengenai sosialisasi yang baik terhadap penyakit kusta:

1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa penderita penyakit ini sebaiknya tidak dikucilkan tetapi disemangati, melalui seminar di sekolah-sekolah. Saya rasa untuk masyarakat dewasa sekarang sudah terlanjur menempel stigma buruk terhadap kusta, sehingga untuk memutus stigma buruk tersebut harus dimulai dari generasi muda yang masih bersekolah.
2. Mengadakan acara charity sejenis seperti Run For Leprosy, hal ini jauh lebih baik dibanding hanya meminta donasi dengan membuka stand di mall seperti beberapa organisasi tertentu yang selama ini saya lihat. Dengan adanya acara charity, peserta tidak merasa seperti "dipaksa menyumbang", melainkan juga mendapatkan pengalaman menyenangkan bersama orang-orang terdekat.

No comments:

Post a Comment